Dibalik Perbedaan
Bapak David
adalah warga negara asing yang sedang berlibur ke Pulau dewata Bali, lalu dibali
bapak David bertemu dengan ibu Detti yang merupakam warga negara indonesia merekapun
saling jatuh cinta, maka dari itu bapak David pun segera merubah statusnya menjadi
warga negara indonesia dan mereka berdua menjalin sebuah ikatan pernikahan.
Didalam keluarga ini mereka dikaruniai dua orang anak laki-laki, anak pertama
mereka namakan Dion dan anak kedua dinamakan Doni. Saat ini Dion dan Doni sudah
semakin tumbuh dewasa Dion berumur 17tahun dan Doni berumur 16tahun. Tetapi kedua
kakak beradik ini memiliki kepribadian yang sangat berbeda satu sama lain,
sebagai anak pertama Dion memilika sifat yang sangat pemberani dan keras,
postur tubuh’nya pun sangat gagah, tegap, dan berotot, dia memiliki bobot 80kg,
paras’nya juga sangat tampan dan garang,
persis seperti David. Dan Dion bukanlah tipe orang yang hanya berdiam diri
dirumah, ia selalu pergi bermain dengan teman-teman sepantarannya, bahkan ia
sangat jarang belajar. Disisi lain Doni
adalah anak yang memiliki sifat sangat lembut dan ramah persis seperti Detti, postur tubuh doni pun kurus dengan beberapa
tulang yang terlihat menojol, ia memiliki bobot 45kg, dengan paras yang sangat
manis dan murah senyum. Doni sangat suka berdiam diri dikamar, ia sangat
belajar dan membaca buku-buku yang berbobot.
Dion dan Doni
memiliki sekolah yang sama, Dion duduk dikelas 3 SMA dan Doni duduk dikelas 1
SMA. Disekolah tersebut Dion memilih eksul basket, pencinta alam dan
pencaksilat sedangkan Doin hanya memilih 1 eskul, yaitu Sains. Teman-teman satu
sekolahpun sering membicarakan soal perbedaan kakak beradik itu. Mereka berdua
memang sangat berbeda, Dion dengan peringkat terbawah dikelasnya, dan Doni
dengan peringkat tertinggi dikelasnya. Dion yang selalu bermain disela-sela
pelajaran, dan doni yang selalu membaca buku disela-sela pelajaran. Perbedaan
yang sangat signifikan.
Liburan akhir
pekan ini David ingin mengajak anak-anak dan istrinya untuk berkamping dialam
liar. Karena David sangat suka tantangan, persis seperti Dion.
Tetapi rencana itu ditolak oleh Detti dan
Doni. Begini ujar Detti “Saya tidak mau ikut kalau kita berkemping ke alam
liar! bagaimana jika diakhir pakan ini kita menghabiskan waktu dirumah saja,
ada film yang ingin ibu tonton”.
Donipun setuju
dengen rencana ibunya “aku sangat setuju dengan pendapat ibu, masih banyak buku
yang ingin kubaca” begitu kata Doni.
Jelas Dionpun
tidak mau kalah mengungkapkan pendapatnya “pokoknya Saya dan ayah akan tetap
pergi berkemping akhir pekan ini, ibu dan Donipun harus tetap ikut! Ngapain sih
hanya berdiam diri dirumah! ”.
Akhirnya
ayahpun mulai bersuara “ayolah, kita jangan hanya liburan didalam rumah, diluar
sana banyak sekali pemandanga yang bisa kita nikmati !”. dan setelah mendengar
kata-kata ayah, serempak ibu dan Doni berbicara “tidak mauuuuuu”
Yup, liburan
kemping diakhir pekan pun gagal, Ayah sangat marah karna semua rencananya tidak
terlaksana, saat ibu menyapa ayah, ayah tidak mau menjawab. Suasana dirumah
sangat tidak menyenangkan, dion dan doni juga tidak saling bertegur sapa.
Dan akhirnya ibu
bertindak, ibu mengajak Doni berbicara 4 mata, “Don, bagaimana ini? ayah dan
Dion sepertinya memang benar-benar marah karena tidak jadi berlibur” ujar ibu.
“Oooh aku ada akal bu, bagaimana kalau di
Akhir pekan selanjutnya kita menyewa mini bus yang didalamnya didesain seperti
suasana dalam rumah yang lengakap dengan Ac, listrik dan TV, jadi ayah dan Doni
bisa berkemping ditenda, lalu aku dan ibu juga bisa membaca buku dan menonton
film di dalam mobil”sahut Doni.
“wah, kamu betul don, ibu ada kenalan yang
biasa menyewakan mini bus dengan suasana rumah seperti itu, oke diakhir pekan
selanjutnya kita akan melakukan hal itu”. Balas
ibu.
usul itupun
diutarakan kepada Ayah dan Dion, mereka sangat setuju akan hal itu. Dan satu
minggu kemudian tibalah saat-saat liburan itu, semua berjalan sesuai rencana,
dan semua bahagia.
Ada pelajaran
yang dapat kita petik dari cerita keluarga David, yaitu dibalik semua perbedaan
yang terjadi, pasti terdapat sisi negatif dan positifnya, dan dibalik perbedaan
pendapat, pasti masih ada satu titik solusi yang bisa kita ambil untuk
kebahagiaan bersama.