Sabtu, 04 Januari 2014

cerpen

Dibalik Perbedaan

Bapak David adalah warga negara asing yang sedang berlibur ke Pulau dewata Bali, lalu dibali bapak David bertemu dengan ibu Detti yang merupakam warga negara indonesia merekapun saling jatuh cinta, maka dari itu bapak David pun segera merubah statusnya menjadi warga negara indonesia dan mereka berdua menjalin sebuah ikatan pernikahan. Didalam keluarga ini mereka dikaruniai dua orang anak laki-laki, anak pertama mereka namakan Dion dan anak kedua dinamakan Doni. Saat ini Dion dan Doni sudah semakin tumbuh dewasa Dion berumur 17tahun dan Doni berumur 16tahun. Tetapi kedua kakak beradik ini memiliki kepribadian yang sangat berbeda satu sama lain, sebagai anak pertama Dion memilika sifat yang sangat pemberani dan keras, postur tubuh’nya pun sangat gagah, tegap, dan berotot, dia memiliki bobot 80kg,  paras’nya juga sangat tampan dan garang, persis seperti David. Dan Dion bukanlah tipe orang yang hanya berdiam diri dirumah, ia selalu pergi bermain dengan teman-teman sepantarannya, bahkan ia sangat jarang  belajar. Disisi lain Doni adalah anak yang memiliki sifat sangat lembut dan ramah persis seperti Detti,  postur tubuh doni pun kurus dengan beberapa tulang yang terlihat menojol, ia memiliki bobot 45kg, dengan paras yang sangat manis dan murah senyum. Doni sangat suka berdiam diri dikamar, ia sangat belajar dan membaca buku-buku yang berbobot.

Dion dan Doni memiliki sekolah yang sama, Dion duduk dikelas 3 SMA dan Doni duduk dikelas 1 SMA. Disekolah tersebut Dion memilih eksul basket, pencinta alam dan pencaksilat sedangkan Doin hanya memilih 1 eskul, yaitu Sains. Teman-teman satu sekolahpun sering membicarakan soal perbedaan kakak beradik itu. Mereka berdua memang sangat berbeda, Dion dengan peringkat terbawah dikelasnya, dan Doni dengan peringkat tertinggi dikelasnya. Dion yang selalu bermain disela-sela pelajaran, dan doni yang selalu membaca buku disela-sela pelajaran. Perbedaan yang sangat signifikan.

Liburan akhir pekan ini David ingin mengajak anak-anak dan istrinya untuk berkamping dialam liar. Karena David sangat suka tantangan, persis seperti Dion.

 Tetapi rencana itu ditolak oleh Detti dan Doni. Begini ujar Detti “Saya tidak mau ikut kalau kita berkemping ke alam liar! bagaimana jika diakhir pakan ini kita menghabiskan waktu dirumah saja, ada film yang ingin ibu tonton”.

Donipun setuju dengen rencana ibunya “aku sangat setuju dengan pendapat ibu, masih banyak buku yang ingin kubaca” begitu kata Doni.

Jelas Dionpun tidak mau kalah mengungkapkan pendapatnya “pokoknya Saya dan ayah akan tetap pergi berkemping akhir pekan ini, ibu dan Donipun harus tetap ikut! Ngapain sih hanya berdiam diri dirumah! ”.

 Akhirnya ayahpun mulai bersuara “ayolah, kita jangan hanya liburan didalam rumah, diluar sana banyak sekali pemandanga yang bisa kita nikmati !”. dan setelah mendengar kata-kata ayah, serempak ibu dan Doni berbicara “tidak mauuuuuu”

Yup, liburan kemping diakhir pekan pun gagal, Ayah sangat marah karna semua rencananya tidak terlaksana, saat ibu menyapa ayah, ayah tidak mau menjawab. Suasana dirumah sangat tidak menyenangkan, dion dan doni juga tidak saling bertegur sapa.

Dan akhirnya ibu bertindak, ibu mengajak Doni berbicara 4 mata, “Don, bagaimana ini? ayah dan Dion sepertinya memang benar-benar marah karena tidak jadi berlibur” ujar ibu.

 “Oooh aku ada akal bu, bagaimana kalau di Akhir pekan selanjutnya kita menyewa mini bus yang didalamnya didesain seperti suasana dalam rumah yang lengakap dengan Ac, listrik dan TV, jadi ayah dan Doni bisa berkemping ditenda, lalu aku dan ibu juga bisa membaca buku dan menonton film di dalam mobil”sahut Doni.

 “wah, kamu betul don, ibu ada kenalan yang biasa menyewakan mini bus dengan suasana rumah seperti itu, oke diakhir pekan selanjutnya kita akan melakukan hal itu”. Balas ibu.

usul itupun diutarakan kepada Ayah dan Dion, mereka sangat setuju akan hal itu. Dan satu minggu kemudian tibalah saat-saat liburan itu, semua berjalan sesuai rencana, dan semua bahagia.

Ada pelajaran yang dapat kita petik dari cerita keluarga David, yaitu dibalik semua perbedaan yang terjadi, pasti terdapat sisi negatif dan positifnya, dan dibalik perbedaan pendapat, pasti masih ada satu titik solusi yang bisa kita ambil untuk kebahagiaan bersama.