Senin, 23 Desember 2013

Jenis-jenis Karangan

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, eksposisi,  deskripsi, argumentasi, dan persuasi. Mari kita bahas satu persatu :
Narasi
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi,autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novelcerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
·         Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
·         Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
·         Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Ciri-ciri narasi menurut Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
·                 Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
·                 Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
·                 Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
·                 Memiliki nilai estetika.
·                 Menekankan susunan secara kronologis.

Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik simba.[rujukan?]
1.     (What) Apa yang akan diceritakan,
2.     (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
3.     (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
4.     (Who) Siapa pelaku ceritanya
5.     (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
6.     (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.

Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman

Macam macam paragraf eksposisi
1. eksposisi definisi
2. eksposisi proses
3. eksposisi klasifikasi
4. eksposisi ilustrasi (contoh)
5. eksposisi perbandingan & pertentangan, dan
6. eksposisi laporan

Ciri ciri paragraf eksposisi
1. berupa tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan
2. menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana;
3. disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku
4. Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca

Contoh paragraf eksposisi:
1. Contoh Paragraf Eksposisi Definisi
Bekam atau hijamah ialah sebuah teknik pengobatan yang dilakukan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh lewat permukaan kulit. menurut pemahaman umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.
2. Contoh Paragraf Eksposisi Proses 
Hingga saat ini, bantuan untuk para korban letusan gunung merapi belum merata. Hal ini bisa disaksikan di beberapa wilayah sleman. Misalnya, di Desa P. Sampai saat ini, warga Desa P hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah belum merata


Langkah-langkah penulisan:
·         Menentukan tema
·         Menentukan tujuan karangan
·         Memilih data yang sesuai dengan tema
·         Membuat kerangka karangan
·         Mengembangkan kerangka menjadi karangan


Deskripsi
Deskripsi berasal dari bahasa Inggris yaitu description yang artinya melukiskan dengan bahasa Karangan deskripsi adalah karangan atau tulisan yang bertujuan menggambarkan suatu objek secara terperinci kepada pembaca. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:258) menyatakan; “ deskripsi adalah pemaparan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan terperinci.” 
    Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata tentang suatu benda, tempat, suasana atau kejadian. Tujuan deskripsi ini agar seolah-olah pembaca “melihat” hal yang dilihatnya, dapat “mendengar” apa yang didengarnya, dapat “mencium bau” hal yang diciumnya, dapat “mencicipi” sesuatu yang dimakannya, dapat “merasakan” hal yang dirasakannya sehingga pembaca memiliki kesimpulan yang sama dengan penulis. 
   Dilihat dari defenisi pemaparan atau penggambaran di atas maka seorang pengarang deskripsi harus menggunakan semua pancainderanya untuk mengamati objek yang akan digambarkannya itu. Selain itu karangan deskripsi harus didukung oleh gaya penyampaian yang artistik dan memikat sehingga pembaca atau pendengar menjadi tergugah dan dapat mengimajinasikan secara lebih jelas hal yang sedang dibaca atau didengarnya, seperti yang dikatakan Semi (1990:42), bahwa; 
   “Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan ikut mendengar, melihat, merasakan atau mengalami langsung objek tersebut.” 
    Selain pendapat tersebut Gorys Keraf (1995: 26), menyatakan bahwa; “deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu seolah-olah berada di depan pembaca, seolah-olah pembaca melihat sendiri objek itu.” 
    Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi adalah karangan atau tulisan yang bertujuan menggambarkan atau menyajikan suatu objek sedemikian rupa secara detail kepada pembaca atau pendengar sehingga pendengar atau pembaca seolah-oleh melihat, merasakan, mendengar, mencicipi, mencium langsung objek yang digambarkan oleh penulis melalui tulisannya itu, dengan demikian antara pembaca atau pendengar dengan penulis memiliki kesimpulan yang sama tentang objek tersebut. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi itu adalah kecakapan seseorang untuk mengungkapakan ide, pengetahuan dan perasaan secara rasional dengan menggunakan bahasa tulis dalam menggambarkan atau menyajikan suatu objek sedemikian rupa secara detail kepada pembaca atau pendengar sehingga pendengar atau pembaca seolah-oleh melihat, merasakan, mendengar, mencicipi, mencium langsung objek yang digambarkan oleh penulis melalui tulisannya itu.
Deskripsi bertujuan menyampaikan sesuatu hal dalam urutan atau rangka ruang dengan maksud untuk menghadirkan di depan mata angan-angan pembaca segala sesuatu yang dilihat, didengar, dicecap, diraba, atau dicium oleh pengarang. (Widyamartaya, 1992:9-10)
Menurut Marahimin (1994:19), tujuan menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut: 
1. memberikan arahan, yakni memberikan petunjuk kepada orang lain dalam mengerjakan sesuatu, misalnya pertunjukkan mengenai cara menjalankan mesin, petunjuk tentang cara menggunakan atau meminum suatu obat atau arahan tentang cara merangkai bunga 
2. menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian atau penjelassan tentang suatu hal yang harus diketahui oleh orang lain, misalnya penjelasan tentang manfaat lari pagi, pentingnya memelihara kelestarian lingkungan hidup. 
3. menceritakan kejadian, yaitu memberikan informasi tentang suatu cara yang berlangsung disuatu tempat pada suatu waktu 
4. meringkas, yaitu membuat rangkuman atau tulisan sehingga menjadi lebih singkat, misalnya dari seratus halaman menjadi lima halaman. Namun ide pokoknya tidak hilang. meyakinkan, yaitu tulisan yang berusaha meyakinkan orang lain.

Menurut Semi (2003:41), deskripsi ini merupakan ekposisis juga, sehingga ciri umum yang dimiliki oleh ekposisi pada dasarnya dimiliki pula oleh deskripsi. Lebih lanjut, Semi (2003:41) mengatakan bahwa ciri-ciri deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda dengan ekposisi adalah sebagai berikut.
1.      Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
2.      Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca.
3.      Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan ekposisi gayanya lebih lugas.
4.      Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
5.      Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial order)

Jenis Karangan Deskripsi
Secara garis besar ada 2 macam bentuk karangan deskripsi:
1.      Deskripsi Ekspositori
Merupakan karangan yang sangat logis, biasanya merupakan daftar rincian atau halyang penting-penting saja yang disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis obJek yang diamati.
2. Deskripsi Impresionatis
Merupakan karangan yang menggambarkan impresi penulisnya, atau untuk menetralisir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi atau ketika melakukan impresi tersebut.   .

Argumentasi
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalam penulisan argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:
·         Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
·         Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.
·         Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.


Persuasif
Definisi dan pengertian paragraf persuasif. Menurut Syamsuddin (2009:40), paragraf persuasif adalah paragraf yang isinya berusaha untuk merebut perhatian pembaca. Paragraf ini disajikan secara menarik, meyakinkan mereka bahwa pengalaman yang disiratkan itu merupakan suatu hal yang amat penting. Karena itu, terkadang paragraf persuasi sering digunakan sebagai paragraf propaganda oleh lembaga kesehatan, pemerintah, dan lain-lain.

Jadi, secara sederhana, kita dapat memahami paragraf persuasif dari ciri utamanya sebagai sebuah paragraf yang berusaha menarik, meyakinkan, dan merebut perhatian pembaca. Lebih jelasnya, cermati ciri-ciri paragraf persuasif berikut.
Ciri-Ciri Paragraf Persuasif Berikut adalah beberapa ciri paragraf persuasif yang sering digunakan dalam berbagai bentuk.
1.         Penulis memahami bahwa pendirian dan pemahaman pembaca dapat diubah.
2.         Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca
3.         Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4.         Berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
5.         Menunjukkan fakta-fakta dan data untuk menguatkan argumentasi atau dalil

Bentuk Paragraf Persuasif Beberapa bentuk paragraf persuasif yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-tempat terbuka. Bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran. Bentuk elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet

Jenis Paragraf Persuasif Sebagaimana bentuk paragraf persuasif tersebut, paragraf persuasif dapat digolongkan dalam beberapa jenis, di antaranya adalah:

 1. Persuasi politik
Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.

2.      Persuasi pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat dijadikan bahan menelaah karangan persuasi pendidikan.

3.      Persuasi advertensi
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang. Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong sebagai persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen untuk membeli barang yang diiklankan.

4.      Persuasi propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu. Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajaka. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang mengidap penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah contoh persuasi propaganda.

Selasa, 12 November 2013

softskill smstr 5 (Revisi)

Perekonomian Indonesia saat ini
(induktif)
Didalam Artikel ini kita akan membahas tentang keadaan ekonomian yang terjadi diIndonesia saat ini, tetapi sebelum itu untuk mereview ingatan kita kembali mari kita ulas sedikit tentang perjalanan perekonomian kita pada tahun 2008, yang sebagaimana kita ketahui krisis global besar-besaran saat itu bermula pada krisis ekonomi Amerika Serikat, dimana kehidupan konsumerisme mereka diluar batas kemampuan pendapatan yang mereka terima, jadi mereka mulai melakukan transaksi keuangan melalui kartu kredit dan alhasil mereka tidak dapat melunasi tagihan kartu kredit, maka apa yang telah mereka jaminkan disita oleh lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut.
 Akhirnya perusahaan-perusahaan besarpun tak sanggup lagi bertahan karena hutang yang melilit, itulah yang menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat Amerika Serikat, dan ini juga menyebabkan negara-negara produsen termaksud indonesia sulit untuk mengekspor produk-produknya kepada Amerika Serikat yang merupakan konsumen terbesar diseluruh dunia.
Dan indonesiapun menyadari bahwa tidak bisa bergantung pada eksport ke Amerika Serikat saja, tetapi harus mengembangkan diri ke sumber-sumber daya lain dan subjek ekspor lain. Lambat laun Indonesia dan Amerika serikatpun mulai menujukan pemulihan dari krisis yang melanda, walaupun pondasi ekonomi Indonesia mendapat tantangan yang cukup besar dari ketidakpastian ekonomi dunia, tetapi investasi dari negara maju pun mengalir deras ke Indonesia. Karena dianggap sebagai salah satu negara yang paling aman untuk berinvestasi ditengah terpuruknya kondisi perekonomian Eropa dan Amerika. Sampai pada tahun 2013 ini Indonesia mengalami peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi, walaupun mengalami fluktuasi di tahun 2011 dan 2012. Jadi menurut saya perekonomian Indonesia lambat laun semakin membaik.

softskill smstr 5 (Revisi)

Perekonomian Indonesia saat ini
(deduktif)

Mengenai perekonomian indonesia saat ini menurut saya sudah berkembang secara baik dari sebelumnya, yang saya lihat saat ini mulai adanya rasa untuk membangun kesejahteraan bersama, mengapa saya bisa mengatakan demikian karena salah satunya dapat dilihat dari segi eksport importnya.
 saat ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan baru bahwa impor ke Indonesia harus dibatasi, agar produsen pun bisa mengirimkan produk-produknya ke negri sendiri, jadi tidak perlu banyak mengekspor produk kenegara lain. Keuntungan peraturan baru itupun bisa dirasakan oleh para produsen dari segi pajak yang harus dikeluarkan untuk mengirim barang dagangnya, dan dari pihak negarapun tidak akan defisit karena eksport yang dikeluarkan lebih besar daripada import yang diterima.
Cara seperti ini menurut saya bagus untuk menjalin rasa kebangsaan bersama dan rasa saling ketergantungan satu sama lain, itu akan membuat masyarakat semakin solid dan semakin cinta buatan tangan Indonesia, sehingga tidak didominansi oleh produk negara lain, semoga pemerintah lebih banyak lagi membuat trobosan yang bermanfaat bagi rakyat-rakyatnya seperti ini.

softskill smstr 5 (istilah dalam ekonomi)

Ada banyak istilah dalam bidang ekonomi, diantaranya adalah:
1. Aktiva (assets) : kekayaan yang dimiliki perusahaan (lihat harta). Aktiva merupakan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha.
2. Aktiva tetap (fixed assets) : aktiva bernilai besar yang sifatnya tetap atau permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan dan tidak dijual kembali dalam kegiatan normal.
3.    Aktiva masih harus diterima (accrued assets) : lihat pendapatan masih harus diterima.
4. Akumulasi penyusutan (accumulated depreciation) : perkiraan yang digunakan untuk mencatat secara akumulatif pembebanan biaya yang diakibatkan oleh pemakaian aktiva tetap. Perkiraan semacam ini secara umum disebut perkiraan kontra (contra account), yaitu perkiraan yang berfungsi mengurangi perkiraan lain.
5.  Ayat jurnal (journal entry) : penyajian suatu transaksi ke dalam nama perkiraan dan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
6.   Ayat jurnal balik (reversing entries) : ayat jurnal yang dibuat (biasanya pada awal periode akuntansi) untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang dibuat sebelumnya. Ayat jurnal balik dapat juga dikatakan sebagai ayat jurnal yang didebit dan kreditnya merupakan kredit dan debit ayat jurnal penyesuaian masing-masing dalam jurnal yang sama.
7.   Ayat jurnal gabungan (compound journal entry) : ayat jurnal yang terdiri dari dua atau lebih perkiraan yang harus didebit atau dikredit.
8.  Ayat jurnal koreksi (correcting entries) : ayat jurnal yang dibuat untuk mengoreksi ayat jurnal lain yang dibuat sebelumnya.
9.       Ayat jurnal penutup (closing entry) : ayat jurnal untuk menolkan saldo perkiraan-perkiraan sementara (nominal) yang dilakukan apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya.
10.    Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entry) : ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir suatu periode akuntansi untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya, dan modal yang sebenarnya.
11.    Ayat jurnal koreksi (correcting entry) : ayat jurnal untuk mengoreksi kesalahan yang terdapat dalam perkiraan-perkiraan aktiva, kewajiban, pendapatan, biaya dan modal.
12.    Bagan perkiraan (chart of accounts) : daftar perkiraan yang ada dalam perusahaan lengkap dengan nama dan nomor kode perkiraannya.
13.    Bank (bank) : lembaga keuangan yang salah satu usahanya adalah memberikan pinjaman kepada perusahaan.
14.    Bentuk bertahap (multiple step) : perhitungan rugi laba di mana beberapa kelompok biaya dikurangkan dari pendapatan sehingga diperoleh beberapa pos perantara seperti misalnya laba bruto, laba usaha, laba bersih, dan lain-lain.
15.    Bentuk langsung (single step) : perhitungan rugi laba di mana semua pendapatan, baik yang berasal dari kegiatan normal maupun pendapatan lain-lain yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan disajikan bersama-sama kemudian total dari semua pendapatan ini dikurangi dengan total semua biaya baik yang untuk kegiatan normal perusahaan maupun yang bukan.
16.    Bentuk skontro (bentuk perkiraan=account form) : penyajian neraca di mana aktiva diletakkan di sebelah kiri sedang kewajiban dan modal diletakkan di sebelah kanan sehingga menyerupai bentuk perkiraan.
17.    Bentuk stafel (bentuk laporan=report form) : penyajian neraca di mana kewajiban dan modal diletakkan di bawah aktiva.
18.    Biaya (expenses) :kadang-kadang disebut beban : penurunan dalam modal pemilik, biasanya melalui pengeluaran uang atau penggunaan aktiva, yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan.
19.    Biaya administrasi dan umum (general and administrative expenses) : biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan secara keseluruhan (administrstif) dan biaya-biaya yang bersifat umum yang tidak dapat diidentifikasikan ke dalam kegiatan spesifik seperti misalnya produksi atau penjualan.
20.    Biaya bunga (interest expense) : biaya yang timbul karena pinjaman uang.
21.    Biaya dibayar di muka (prepaid expenses) : pengeluaran-pengeluaran untuk barang dan jasa yang akan digunakan atau memberi manfaat di masa mendatang.
22.    Biaya gaji (salaries) : biaya yang berasal dari pemakaian jasa karyawan atau buruh yang dipekerjakan dalam perusahaan.
23.    Biaya hutang tak tertagih (bad debt expense) : biaya yang berhubungan dengan tidak tertagihnya piutang.
24.    Biaya lain-lain (other expenses) : biaya-biaya yang tidak berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.
25.    Biaya masih harus dibayar (accrued expenses) : biaya-biaya yang sudah merupakan beban walaupun hutang yang bersangkutan belum saatnya merupakan kewajiban.
26.    Biaya penjualan (sales expenses) : biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan menjual dan memasarkan barang.
27.    Biaya perlengkapan (supplies expense) : biaya yang timbul karena pemakaian perlengkapan (bahan pembantu).
28.    Biaya penyusutan (depreciation expense) : biaya yang timbul karena pemakaian aktiva tetap berwujud.
29.    Biaya serba-serbi (miscellaneous expenses) : biaya yang terdiri dari bermacam-macam transaksi yang jumlahnya kecil, tidak sering terjadi dan tidak tertampung dalam satu perkiraan biaya yang ada.
30.    Biaya sewa (rent expense) : biaya yang timbul karena pemakaian sewa.
31.    Bukti kas kecil (petty cash voucher) : bukti tertulis yang menunjukkan jumlah dan rincian pengeluaran melalui dana kas kecil.
32.    Buku besar (ledger) : kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan tersendiri.
33.    Buku besar khusus (special ledger) : buku besar tambahan yang dirancang untuk mengumpulkan informasi lebih rinci guna mendukung informasi yang terdapat pada salah satu perkiraan di buku besar.
34.    Buku besar tambahan (subsidiary ledger) : kadang-kadang disebut juga buku besar pembantu:lihat buku besar khusus.
35.    Buku harian khusus (special journal) : buku harian (jurnal) yang dirancang untuk mencatat suatu transaksi (atau beberapa transaksi) tertentu.
36.    Buku hutang (accounts payable ledger) : kadang-kadang disebut juga dengan buku tambahan hutang: buku besar tambahan untuk perkiraan hutang. Buku hutang merupakan kumpulan dari kartu hutang.
37.    Buku memorial (general journal) : kadang-kadang disebut juga buku harian umum, jurnal umum atau buku jurnal :buku harian yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu buku harian khusus.
38.    Buku pembelian (purchases journal) : buku harian yang khusus digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit.
39.    Buku penerimaan kas (cash receipt journal) : buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat semua penerimaan uang termasuk penjualan tunai.
40.    Buku penjualan (sales journal) : buku harian yang digunakan khusus untuk mencatat penjualan barang dagang secara kredit.
41.    Buku pengeluaran kas (cash disbursement journal) : buku harian yang khusus digunakan untuk mencatat semua pengeluaran uang termasuk pembelian barang dagang secara tunai.
42.    Buku persediaan: kumpulan dari kartu persediaan.
43.    Buku piutang (accounts receivable subsidiary ledger) : kadang-kadang disebut buku tambahan piutang: buku besar tambahan untuk perkiraan piutang. Buku piutang merupakan kumpulan dari kartu piutang.
44.    Buku voucher (voucher register) : jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua voucher yang dikeluarkan.
45.    Bursa efek (stock exchange) : tempat di mana surat-surat berharga seperti saham dan obligasi diperdagangkan.
46.    Cost freight and insurance (CIF) : syarat penjualan di mana penjual menanggung biaya pengiriman dan asuransi terhadap kerugian atas barang yang bersangkutan.
47.    Daftar piutang (scedule of receivables) : daftar yang memuat saldo piutang kepada tiap-tiap langganan (debitur) pada suatu saat tertentu.
48.    Daftar umur piutang (aged receivables) : daftar saldo piutang pada saat tertentu yang dikelompokkan menurut golongan umur.
49.    Dana kas kecil (petty cash) : sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar. Pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan melalui bank (dengan check).
50.    Debit (debet) : sisi sebelah kiri perkiraan. Didebit berarti pada sisi sebelah kiri perkiraan yang bersangkutan dicatat suatu jumlah tertentu.
51.    FIFO (first in first out) : metode penetapan harga pokok persediaan di mana dianggap bahwa barang-barang yang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
52.    Harga pasar (market value) : harga untuk mengganti barang yang bersangkutan pada tanggal persediaan.
53.    Harga pokok penjualan (cost pf goods sold) : harga beli (perolehan) dari barang yang dijual. Dalam sebuah perusahaan dagang harga pokok penjualan dicari dengan :persediaan barang dagang awal periode + pembelian bersih selama periode - persediaan barang dagang akhir periode.
54.    Harga terendah antara harga pokok dan harga pasar (lower of cost or market) : penilaian persediaan di mana persediaan dilaporkan pada harga yang terendah antara harga pokok dan harga pasar (nilai gantinya).
55.    Hutang (liabilities) : kadang-kadang disebut dengan kewajiban :sumber pembiyaan perusahaan yang berasal dari kreditur.
56.    Hutang bunga (interest payable) : hutang kepada kreditur sebagai imbalan atas pemakaian uang yang dipinjamkan kepada perusahaan.
57.    Hutang dagang (accounts payable) : kadang-kadang disebut dengan hutang usaha :hutang jangka pendek yang berasal dari pembelian barang-barang atau jasa untuk keperluan usaha.
58.    Hutang gaji (salaries payable) : hutang untuk gaji yang jasanya telah dipakai tetapi belum dibayar.
59.    Identifikasi khusus (specific identification) : metode penetapan harga pokok untuk barang-barang yang yang dijual dan yang masih terdapat dalam persediaan didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus untuk barang-barang yang bersangkutan.
60.    Ikhtisar rugi laba (income summary) : kadang-kadang disebut perkiraan rugi laba :perkiraan yang digunakan untuk menutup perkiraan pendapatan dan biaya.
61.    Jurnal (journal) : formulir khusus yang digunakan untuk mencatat secara kronologis transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan menurut nama perkiraan dan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
62.    Jurnal penutup (closing entries) : ayat jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo perkiraan-perkiraan sementara ke perkiraan-perkiraan tetap atau perkiraan-perkiraan neraca.
63.    Jurnal umum (general journal) : bentuk jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal umum kadang-kadang disebut juga buku memorial atau jurnal standar.
64.    Kartu hutang (creditor's account) : formulir yang digunakan untuk mencatat penambahan dan pengurangan hutang kepada salah satu pemasok (kreditur) tertentu. Kartu hutang memuat informasi tentang hutang kepada salah satu kreditur.
65.    Kartu persediaan : kadang-kadang disebut dengan kartu stok (stock cards) :catatan untuk mencatat setiap perubahan yang terjadi dalam satu jenis barang.
66.    Kartu piutang (debtor's account) : formulir yang digunakan untuk mencatat penambahan dan pengurangan piutang kepada salah satu langganan (debitur) tertentu. Kartu piutang memuat informasi tentang piutang kepada salah satu debitur.
67.    Kas (cash) : uang dalam bentuk tunai maupun rekening bank yang dipunyai perusahaan.
68.    Kas kecil (petty cash) : sejumlah uang tunai tertentu yang disisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu. Biasanya pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan melalui dana kas kecil adalah pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya tidak besar. Pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan melalui bank (dengan check).
69.    Kredit (credit) : sisi sebelah kanan perkiraan. Dikredit berarti pada sisi sebelah kanan perkiraan yang bersangkutan dicatat suatu jumlah tertentu.
70.    Kreditur (creditor) : pihak-pihak yang memberikan pinjaman kepada perusahaan.
71.    Laba bersih (net income) : selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap biaya dan kerugian. Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal.
72.    Laba bersih (net income) : selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya yang dibebankan dan yang merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha.
73.    Laba bruto (gross profit) : penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Laba bruto kadang disebut laba kotor.
74.    Laba ditahan (retained earnings) : jumlah akumulasi laba bersih darisebuah perseroan terbatas dikurangi distribusi laba (income distribution) yang dilakukan.
75.    Laba usaha (income for operation) : laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan.
76.    Laporan Keuangan (financial statement) : laporan yang dirancang untuk para pembuat laporan keuangan, terutama pihak-pihak diluar perusahaan, mengenai posisi laporan keuangan dan hasil usaha perusahaan. laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahanposisi keuangan.
77.    Laporan keuangan interim (interim financial statements) : laporan yang dikeluarkan untuk periode lebih pendek dari periode tahunan yang reguler.
78.    Laporan perubahan laba ditahan (retained earnings statements) : laporan yang menunjukkan rincian perubahan saldo laba ditahan dari awal sampai akhir periode akuntansi.
79.    Laporan perubahan modal (statement of owner's equity) : iktisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu.
80.    Laporan rekening koran (bank statement) : catatan yang dibuat oleh bank untuk setoran yang diterima dan penarikan yang dilakukan serta saldo awal dan saldo akhir dari rekening koran nasabah. Pada umumnya, bank akan mengirimkan tembusan dari catatan ini kepada nasabahnya pada tiap-tiap akhir bulan.
81.    LIFO (last in first out) : metode penetapan harga pokok persediaan di mana dianggap bahwa barang-barang yang paling akhir dibeli akan merupakan barang yang pertama kali dijual. Dalam metode ini, persediaan akhir akan dinilai dengan harga pokok pembelian yang terdahulu.
82.    Manajemen (management) : sekelompok orang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan.
83.    Metode balans permanen (perfectual method) : sistem pencatatan persediaan di mana harga pokok penjualan dan persediaan ditetapkan setiap kali terjadi transaksi dalam persediaan.
84.    Metode eceran (retail method) : metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga jual.
85.    Metode periodik (periodic method) : sistem pencatatan dalam persediaan di mana harga pokok penjualan dan persediaan ditetapkan secara berkala melalui penghitungan fisik terhadap persediaan yang ada.
86.    Metode penghapusan langsung (direct write-off method) : suatu cara di mana pencatatan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang dilakukan pada saat piutang yang bersangkutan diputuskan untuk dihapuskan.
87.    Metode laba bruto atau metode laba kotor (gross profit method) : metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam periode yang lalu, antara laba bruto dengan harga jual.
88.    Modal (capital) : sumber pembelanjaan perusahaan yang berasal dari pemilik.
89.    Neraca (balance sheet) : laporan keuangan yang dapat memberi informasi tentang sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan sumber pembelanjaan untuk memperolehnya. Laporan ini menyajikan posisi keuangan perusahaan.
90.    Neraca (balance sheet) : daftar aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Daftar ini juga menunjukkan tentang kekayaan yang dipunyai perusahaan serta sumber pembelanjaannya. Neraca menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
91.    Neraca lajur (work-sheet) : kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan.
92.    Neraca saldo (trial balance) : kadang-kadang disebut juga neraca sisa atau neraca percobaan :daftar saldo perkiraan-perkiraan yang ada dalam buku besar perusahaan pada suatu saat tertentu.
93.    Neraca saldo disesuaikan (adjusted trial balance) : neraca saldo yang telah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian.
94.    Neraca saldo penutup (post closing trial balance) : neraca saldo yang dibuat setelah semua perkiraan nominal ditutup.
95.    Nota debit (debit memorandum) : dokumen yang memberitahu kreditur bahwa perkiraannya telah didebit dengan jumlah tertentu.
96.    Nota kredit (credit memorandum) : dokumen untuk memberitahu debitur bahwa perkiraannya telah dikredit sejumlah tertentu.
97.    Pembayaran di muka (prepayments) : istilah umum untuk biaya dibayar di muka dan uang muka secara bersama-sama.
98.    Pembelian (purchases) : perkiraan yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam suatu periode.
99.    Pembelian retur dan pengurangan harga (purchases return and allowances) : pengembalian atau pengurangan harga atas barang-barang yang telah dibeli.
100.Pembukuan (book-keeping) : pencatatan data perusahaan dengan cara tertentu.
101.Penyisihan piutang tak tertagih (allowance for doutful accounts) : bagian dari piutang yang diperkirakan tidak akan dapat ditagih dan untuk kemungkinan kerugian yang disebabkan olehnya telah dibebankan sebagai biaya (lihat :biaya piutang tak tertagih).
102.Pemindahbukuan ke buku besar (posting) : prosedur pemindahan data dari jurnal ke perkiraan-perkiraan yang bersangkutan di buku besar.
103.Pendapatan (revenue) : jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual. Pendapatan dapat juga didefinisikan sebagai kenaikan bruto dalam modal (biasanya melalui diterimanya suatu aktiva dari langganan) yang berasal dari barang dan jasa yang dijual.
104.Pendapatan diterima di muka (unearned revenues) : uang muka untuk pendapatan yang belum dihasilkan.
105.Pendapatan masih harus diterima (accrued revenues) : pendapatan yang sebetulnya telah dihasilkan tetapi uangnya belum diterima.
106.Pendapatan lain-lain (other income) : pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan utama perusahaan.
107.Penetapan harga pokok persediaan (inventory costing) : menentukan nilai harga pokok persediaan yang ada pada suatu saat tertentu.
108.Penggolong-golongan transaksi (classifying of transaction) : transaksi-transaksi yang mempunyai sifat sama dilaporkan dalam satu kesatuan.
109.Penjualan bersih (net sales) : penjualan (pada nilai faktur) dikurangi dengan pengembalian, pengurangan harga, biaya transpor yang dibayar untuk langganan dan potongan penjualan yang diambil.
110.Penjualan retur dan pengurangan harga (sales return and allowances) : penerimaan kembali atau pengurangan harga atas barang-barang yang telah dijual.
111.Penyusutan (depreciation) :proses pembebanan biaya yang disebabkan oleh pemakaian aktiva tetap, seperti misalnya peralatan.
112.Peralatan (equipment) :salah satu bentuk aktiva dalam perusahaan yang biasanya bernilai cukup besar dan digunakan untuk menjalankan kegiatan perusahaan.
113.Perhitungan rugi laba (income statement) :ikhtisar pendapatan dan biaya suatu perusahaanuntuk suatu jangka waktu tertentu. Perhitungan rugi laba menunjukkan hasil usaha suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
114.Perkiraan (account) :formulir (media) yang digunakan untuk mengelompokkan transaksi-transaksi yang sejenis ke dalam satu nama kelompok transaksi dan tempat untuk mencatat penambahan serta pengurangan yang terjadi dalam kelompok tersebut.
115.Perkiraan dua kolom (two column account) :salah satu bentuk perkiraan di mana sisi debit diletakkan terpisah dengan sisi kredit.
116.Perkiraan empat kolom (balance-colomn account atau four column account) : salah satu bentuk perkiraan di mana terdapat kolom yang menunjukkan saldo perkiraan tersebut pada akhir setiap transaksi.
117.Perkiraan nominal (nominal account atau temporary account) :perkiraan-perkiraan yang hanya digunakan untuk mencatat transaksi selama periode tertentu yang secara berkala dipindahkan ke perkiraan modal. Perkiraan pendapatan, biaya dan prive termasuk dalam kelompok ini.
118.Perkiraan pengendali (controlling account) :kadang-kadang disebut juga dengan perkiraan induk : perkiraan dalam buku besar yang mempunyai rincian dalam buku besar tambahan.
119.Perkiraan prive (drawing account) :perkiraan yang digunakan untuk mencatat pengambilan aktiva perusahaan yang dilakukan oleh pemilik.
120.Perkiraan riil (real account) :perkiraan-perkiraan yang saldonya dibawa terus menerus dari satu periode ke periode yang lain. Perkiraan-perkiraan neraca termasuk dalam kelompok ini.
121.Perlengkapan (supplies) :salah satu bentuk aktiva dalam perusahaan yang dari bahan pembantu.
122.Persamaan akuntansi (accounting equation) :hubungan antara aktiva, kewajiban dan modal yang dinyatakan dalam suatu persamaan di mana : aktiva =kewajiban +modal.
123.Persediaan barang dagang (merchandise inventory) :harga perolehan (harga pokok) persediaan barang dagang yang ada pada suatu saat tertentu (awal atau akhir periode akuntansi).
124.Persediaan tersedia dijual (merchandise available for sale) :harga beli (perolehan)dari persediaan barang dagang di awal periode ditambah pembelian bersih selama periode yang bersangkutan.
125.Persekutuan (partnership) :perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih menurut suatu perjanjian yang dilakukan diantara mereka.
126.Perseroan terbatas (corporation) :perusahaan yang merupakan badan hukum terpisah yang dibentuk berdasarkan hukum di mana pemilikannya dibagi dalam saham-saham.
127.Perusahaan dagang (merchandising firm) :perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan lagi.
128.Perusahaan jasa (service firm) :perusahaan yang kegiatannya menjual jasa-jasa.
129.Perusahaan pabrik (manufacturing firm) :perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang jadi tersebut.
130.Perusahaan perseorangan (proprietoship) :perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh perseorangan.
131.Persediaan barang dagang (merchandise inventory) :perkiraan yang digunakan untuk mencatat harga pokok barang dagang pada awal dan akhir periode akuntansi.
132.Piutang dagang (trade receivables) : kadang-kadang disebut piutang usaha :piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan utama perusahaan.
133.Piutang dihapuskan (receivable written-off) :piutang kepada debitur tertentu yang dinyatakan tidak dapat ditagih oleh karena itu dikeluarkan dari catatan perusahaan.
134.Piutang lain-lain (other receivables) :piutang di luar piutang dagang.
135.Pos-pos rekonsiliasi (reconciling items) :pos-pos yang menjelaskan perbedaan antara dua angka (saldo) yang berasal dari sumber berbeda dalam proses rekonsiliasi.
136.Potongan tunai (cash discount) :potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit.
137.Potongan pembelian (purchases discount) :potongan terhadap harga pembelian apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan pembelian adalah potongan tunai dipandang dari sudut pembeli. Lihat potongan tunai.
138.Potongan perdagangan (trade discount) :potongan harga yang disebabkan oleh perbedaan cara atau kondisi penjualan.
139.Potongan penjualan (sales discount) :potongan terhadap harga penjualan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan penjualan adalah potongan tunai dipandang dari sudut penjual. Lihat potongan tunai.
140.Rata-rata (average) :penetapan harga pokok persediaan di mana dianggap bahwa harga pokok rata-rata dari barang yang tersedia dijual akan digunakan untuk menilai harga pokok barang yang dijual dan yang terdapat dalam persediaan.
141.Rekonsiliasi bank (bank reconsiliation) :membandingkan saldo buku dengan saldo bank dan menjelaskan perbedaan yang terjadi. Secara umum rekonsiliasi berarti membandingkan dan menjelaskan perbedaan yang terjadi terhadap dua angka (saldo) yang berasal dari sumber berbeda.
142.Rugi bersih (net loss) :kebalikan dari laba bersih.
143.Saldo debit (debit balance) :saldo suatu perkiraan di mana jumlah sisi debit lebih besar daripada jumlah sisi kredit.
144.Saldo disesuaikan (adjusted balance) :saldo yang telah disesuaikan dengan pos-pos rekonsiliasi.
145.Saldo kredit (credit balance) :kebalikan saldo debit.
146.Saldo normal (normal balance) :saldo debit atau kredit yang biasanya akan terdapat pada perkiraan tertentu.
147.Siklus akuntansi (accounting cycle) :tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.
148.Sistem informasi (information system) :kesatuan dari bagian-bagian atau tahap pelaksanaan dalam akuntansi agar dapat menghasilkan informasi tertentu yang diinginkan.
149.Slip deposit (deposit slip) :bukti penerimaan yang dibuat oleh bank untuk setoran-setoran yang diterima dari nasabah.
150.Syarat pembayaran (credit term) :persetujuan antara pembeli dan penjual mengenai cara dan jangka waktu pembayaran suatu transaksi jual beli.
151.Surat-surat berharga (marketable securities) :saham atau surat-surat berharga lain yang mempunyai pasaran sehingga dapat diperjualbelikan dengan segera dan yang dimiliki perusahaan tidak dengan maksud untuk investasi jangka panjang.
152.Transaksi (transaction) :kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan oleh karena itu harus dicatat.
153.Transpor pembelian (tranportation on purchases atau freight in) :biaya-biaya pengangkutan yang dikeluarkan pada waktu melakukan pembelian barang dagang.
154.Uang muka (advances) :pengeluaran-pengeluaran yang dimaksudkan sebagai uang muka atas perolehan suatu aktiva.
155.Voucher :bukti tertulis mengenai persetujuan untuk mengeluarkan uang.
156.Wesel tagih (notes receivables) :janji tertulis yang diberikan oleh penarik wesel untuk membayar sejumlah tertentu pada saat diminta atau pada tanggal tertentu.
157.Akuntan : Pada posisi ini seseorang bertanggung jawab untuk menghasilkan laporan keuangan dan informasi akuntansi lainnya dalam suatu perusahaan. Tugas utamanya adalah membukukan semua transaksi tepat waktu dan menghasilkan laporan secara periodik sesuai dengan format yang telah ditentukan.
158.Akuntan keuangan  : Menjalankan fungsi pembukuan sampai pembuatan laporan keuangan, sedangkan
159.akuntan manajemen : lebih berfokus pada usaha mengolah informasi keuangan menjadi hasil analisis yang digunakan untuk keperluan intern perusahaan.
160.Cost Accountant : Bidang profesi akuntansi ini berada pada perusahaan manufaktur. Tugas utamanya menghasilkan informasi keuanganberupa biaya produksi. Dengan demikian posisi ini terkait dengan aspek dalam akuntansi biaya (cost accounting).
161.Internal Auditor : Posisi ini bertugas untuk memastikan bahwa semua kegiatan, yaitu pengeluaran perusahaan telah memenuhi kaidah efektif, efisien, dan ekonomis. Dengan demikian posisi ini berada pada bagian audit internal atau Satuan pengendali internal pada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
162.Tax Specialist – Akuntan Pajak : Untuk mengelola aspek perpajakan pada perusahaan besar diperlukan seseorang yang benar-benar ahli mengenai peraturan perpajakan
163.Akuntan Budget : Menyusun anggaran juga memonitor dan mengontrol realisasi budget pada setiap periode tertentu.
164.Akuntan Publik : Ini adalah suatu bidang profesi akuntansi di luar perusahaan yang menjalankan fungsi eksternal audit kepada perusahaan atau memberikan saran professional kepada perusahaan maupun pemerintah dalam hal perpajakan, restrukturisasi, strategi korporasi, dan lain sebagainya.
165.Akuntan Pemerintah : Profesi ini menjalankan fungsi akuntansi pada sektor pemerintahan, yaitu menyusun laporan keuangan pemerintah. Selain itu juga melakukan fungsi audit yaitu pemeriksaan terhadap instansi pemerintah, lembaga, atau perusahaan dimana pemerintah memiliki kepentingan seperti pajak atau bea-cukai. Oleh karena itu, akuntan pemerintah termasuk menjalankan fungsi eksternal audit.
166.Akuntan Pendidik : Mereka yang menjalankan fungsi ini umumnya berada di institusipendidikan, misalnya universitas. Tugas pokonya adalah mentransfer pengetahuan tentang akuntansi kepada para mahasiswa dan melakukan penelitian tentang suatu isu atau permasalahan yang berkembang dalam dunia akuntansi.

Sumber: